
SUARA GEMILANG NUSANTARA
Sarolangun, 16 Juni 2025 – Polemik sengketa lahan antara masyarakat Desa Kasang Melintang dan Desa Pangkal Bulian dengan PT Krisna Duta Agroindo (KDA) kembali memanas. Pihak PT KDA sebelumnya menyurati dan meminta jadwal mediasi dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LSM Peduli Lingkungan Jambi, yang rencananya digelar di Kantor Pertanahan Kabupaten Sarolangun.
Namun, saat hari pelaksanaan mediasi pada 16 Juni 2025, pihak PT KDA justru tidak hadir. Sementara itu, pihak DPP LSM Peduli Lingkungan Jambi yang dipimpin Direktur Mulyono Eko, S.IP, hadir bersama Kepala Desa Pangkal Bulian, Indra, masyarakat dari dua desa, serta Kepala Kantor Pertanahan Sarolangun, Dedy Suryadi, beserta jajarannya.
Dalam mediasi tersebut, terungkap data terbaru hasil konfirmasi dari BPN Sarolangun:
Lahan di Desa Kasang Melintang awalnya tercatat 160 hektar, kini setelah dikonfirmasi menjadi 148 hektar.
Lahan di Desa Pangkal Bulian awalnya tercatat 68 hektar, kini menjadi 100 hektar.
Sehingga, total keseluruhan 248 hektar lahan yang belum diganti rugi oleh PT KDA kepada masyarakat setempat.
“Kami datang dengan niat baik, ingin diskusi positif agar PT KDA bisa menunjukkan data konkret, khususnya bukti pembayaran lahan kepada masyarakat. Kalau memang tidak ada, wajar jika masyarakat akan melakukan klaim,” ungkap Mulyono Eko, S.IP.
Ketidakhadiran PT KDA dalam mediasi yang mereka sendiri jadwalkan memunculkan tanda tanya besar di tengah masyarakat:
Ada apa gerangan hingga PT KDA tak berani hadir dan menjelaskan langsung?
Hingga berita ini diturunkan, pihak PT KDA belum memberikan klarifikasi resmi.
(Yogi)